Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro akan mengikuti Festival Karya Tari tingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh Disbudpar Provinsi Jawa Timur di Gedung Cak Durasim, Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya, pada 27-28 April 2016 mendatang
Suyanto selaku Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar menyatakan bahwa sebagai bentuk tanggung jawab pelestarian dan pengembangan budaya di Bojonegoro, Disbudpar terus menggali potensi dan keanekaragaman budaya yang ada di daerah.
“Pada Festival Karya Tari nanti, Bojonegoro akan membawa Tari Rondo Songo sebuah karya tari yang kembangkan dari legenda atau cerita rakyat Desa Ngantru,” jelas Suyanto yang juga sebagai pimpinan produksi karya tari Rondo Songo tersebut (23/04/2016).
Suyanto menambahkan bahwa kekayaan budaya Bojonegoro wajib menjadi prioritas untuk diangkat, karena legenda dan cerita rakyat yang harus diketahui oleh masyarakat secara umum juga pelajar merupakan kekayaan daerah.
“Bojonegoro selalu dipotret sebagai barometer Jawa timur, mengingat selama empat tahun ini Bojonegoro selalu masuk dalam peringkat tiga besar, dan untuk festival kali ini kami berharap bisa kembali masuk tiga besar dan menjadi penyaji terbaik,” pungkas Suyanto
Deni Ike Kirmayanti salah satu kreator karya tari Rondo Songo menceritakan bahwa tari tersebut diambil dari cerita rakyat Desa Ngantu, Kecamatan Ngasem. Tari tersebut bercerita tentang sebuah punden yang berada di tengah hutan jati yang dikeramatkan warga desa.
“Asal usul punden bermula dari sembilan janda yang berteduh saat hujan di sebuah gubuk. Mereka tidak tahu bahwa ternyata gubuk itu adalah mulut ular raksasa, dan pada akhirnya mereka dimakan ular raksasa tersebut,” jelas Deni
“Tempat hilangnya sembilan janda itu kemudian dikenal dengan nama Gumuk Rondo Songo, dan sampai sekarang dipercaya menjadi tempat ngalap berkah,” tambah Deni disela-sela latihan untuk gladi bersih.
Deni bersama dua kreator tari yang lain, Endri Kusminingsih dan Nika Kusumawati menjadi delegasi Festival Karya Tari tingkat provinsi bersama 27 orang personil, yang terdiri dari 9 orang penari, 16 orang pengrawit dan 2 orang tim artistik. Mereka akan bersaing dengan 32 peserta dari Kabupaten lain dari Jawa Timur.
CC:
http://infobojonegoro.com/legenda-rondo-songo-siap-beradu-di-tingkat-provinsi/
Photo by: Sajidin